BRID

Blogger Reporter Indonesia

Minggu, 16 Desember 2012

JOMBLO PASTI BERJODOH

Memahami Jodoh dan Cinta'

Tulisan ini aku hadiahkan untuk sahabat2ku, yang mungkin lagi galau memahami cinta dan jodoh..

IKhwah fillah..
mari berpikir secara realistis, setiap menusia punya kekurangan – sekaligus kelebihan. Mereka yang menikah adalah orang2 yang berani menerima kekurangan pasangannya, bukan mencari orang2 yang sempurna.
berpikir realistis terhadap orang yang akan melamar kita, atau yang akan kita lamar, adalah kesempurnaan. Maka doa kita kepada Allah bukanlah, 'berikanlah padaku pasangan yang sempurna' akan tetapi 'ya Allah, karuniakanlah padaku pasangan yang baik bagi agamaku dan duniaku'.

Percaya diri itu harus dan penting, tapi terlalu PEDE adalah kesalahan.
Jangan terlalu percaya diri akhi bahwa lamaran antum diterima.
Jangan juga terlalu yakin ukhti, bahwa sang pujaan akan datang ke rumah anti melamarmu.
Jodoh adalah perkara gaib. Tanpa ada seorang pun yang tahu kapan dan dengan siapa kita akan berjodoh. Cinta tulus dan jodoh tidak mengenal status dan pandangan fisik.

Bukan karena ukhti cantik maka para ikhwan menyukai ukhti.
bukan karena akhi seorang aktivis dakwah lalu setiap akhwat mendambakannya.
enggak, sekali enggak. Kita tidak bisa mengukur kebahagiaan orang lain menurut persepsi kita.

Bukankah sering kita melihat seseorang yang menurut kita 'luar bisa' tapi ternyata berjodoh dengan yang ‘biasa-biasa saja'.
Seperti seringnya kita melihat pasangan yang ganteng dan cantik, populer tapi kemudian berpisah.
Inilah rahasia cinta dan jodoh, TIDAK BISA terukur dengan persepsi manusia. Maka landasilah rasa percaya diri kita dgn sikap tawakal kepada Allah. Kita berserah diri kepadaNya akan keputusan yang DIA berikan.

Bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar adanya. Tapi bukan alasan untuk menyurutkan langkah untuk berumah tangga.
Dunia ini luas, demikian pula dengan orang2 yang mencintai kita.
Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia atau tidak bisa meraih kebahagiaan.
Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita dengan orang yang kita cintai, insyaAllah ia akan datang esok atau lusa, atau kapanpun ia menghendaki, itu adalah bagian dari kekuasaanNya. bagaimana kamu berprasangka kepada Allah, itulah yang akan Allah berikan untukmu.

Cinta juga berproses. Ia membutuhkan waktu. Ia bisa datang dengan cepat tak terduga atau mungkin tidak seperti yang kita harapkan. Ada orang yang dengan cepat berumah tangga, tapi ada pula yang merasakan segalanya berjalan lambat, namun tidak pernah ada kata terlambat untuk merasakan kebahagiaan dalam pernikahan. Beri kesempatan diri kita untuk kembali merasakan kehangatan cinta.

Tidak pernah ada kata menyerah untuk meraih kebahagiaan dalam naungan ridhaNya. Yang pokok, ikhwan atau akhwat yang kelak akan menjadi pasangan kita adalah mereka yang dirihai agamanya. “jika melamar kepada kalian seseorang yang kalian ridhai agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia, bila kalian tidak melakukannya maka akan ada fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata” (HR. Tirmidzi).

dan tulisan ini aku akhiri dengan bait berikut:
kadang Allah menyembunyikan matahari dari pandangan kita,
DIA datangkan kepada kita hujan deras, petir dan kilat menggelegar,
kita ketakutan, dan bertanya-tanya, kemana hilangnya sinar matahari yang hangat?
Ternyata..setel ah itu Allah menghadiahkan kita PELANGI

Tidak ada komentar: