BRID

Blogger Reporter Indonesia

Sabtu, 24 September 2016

Kota kita

CATATAN TENTANG KOTA DARI Rocky Gerung @rockygerung

Buat Bekal mikir sebelum memutuskan calon  penguasa mana yg memberi peluang terwujudnya  kehidupan kota yg adil dan beradab

1. Kota adalah ruang keadilan sosial. Bukan ruang legal semata #citizen
 
2. Kota adalah pemukiman. Bukan hunian. Ada nilai bersama. Bukan sekedar pembagian hak #citizen
 
3. Mutu kota bukan pada ketertiban, tapi pada solidaritas. #citizen
 
4. Kota yang kumuh harus ditata. Bukan digusur. #citizen
 
5. Pemkot tidak menata kota atas kehendaknya sendiri. Melainkan atas izin pemukimnya #citizen

6.Pemkot memperoleh legitimasi justru dari pemukimnya. Bukan dari kekuasaan politik atau kapital #citizen
 
8. Sejarah kota adalah sejarah para pemukim awal. Yang tentu saja "liar". Itullah asal usul warga #citizen
 
9. Pemkot memperoleh konsepsi kota dari para urbanis. Tapi baik Pemkot maupun urbanis memperoleh legitimacy dari pemukim. #citizen
 
10. Kota tak boleh diterangkan dengan argumen ekonomi. Kota adalah lokasi keadilan ekologi. #citizen
 
11.Banjir adalah bencana ekonomi bagi dunia bisnis. Tapi ia adalah logika ekologi yang sangat etis. #citizen
 
12. Hiduplah dengan banjir. Dirikan kotamu di atas banjir. Engkau dan banjir bukan paradoks. Begitulah kearifan ekologi. #citizen
 
13. Siklus ekologi hanya boleh kau hitung. Bukan kau atur. Itu perlunya pemkot yang cerdas, untuk menghasilkan kota yang cerdas. #citizen
 
14. Pakai otakmu untuk menghasilkan keadilan kota. Bukan pakai otak orang rakus. #citizen
 
15. Nikmati kotamu. Berbagilah ruang. Itu artinya menjadi warga. Selamat malam twips. #citizen

Jumat, 23 September 2016

Pesan Pak Anies Baswedan

Salam,

Melalui pesan singkat ini, saya menyampaikan rencana untuk mengikuti proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta dengan kesadaran dan maksud baik untuk Jakarta dan Indonesia.

Sebagaimana pula yang sering kita ungkapkan bersama tentang pentingnya menjalani dan menjaga proses bernegara, tentang ikut melunasi janji kemerdekaan sesuai dengan kompetensi dan kesempatan yang tersedia, maka saya memilih menyatakan siap saat hadir sebuah kesempatan untuk ikut mewarnai arah pembangunan manusia dan masyarakat Kota Proklamasi ini.

Keterlibatan ini juga ditempuh dengan semangat agar aktivitas berdemokrasi tetap menjadi sebuah keceriaan bersama, kebahagiaan bersama. Kita jalankan Pilkada DKI ini sebagai festival gagasan dan karya, dengan maksud baik, dengan cara benar, dengan menjaga keberadaban.

Maka mari kita rayakan rangkaian Pilkada DKI ini sebagai peristiwa yang mulia, bersih, bermartabat, berbudaya, beradab, mencerminkan mozaik tenun kebangsaan kita, sekaligus dapat dinikmati segala keceriaan dan kegairahan di dalamnya.

Akhirnya, kami mohon doanya, mohon restunya, agar diberi kekuatan dan kemudahan dalam menjalankan ikhtiar ini. Terima kasih.

Salam hangat,
Anies Baswedan

Rabu, 17 Agustus 2016

Tentang menulis di masa kini

Bisakah seorang penikmat visual atau generasi pembaca judul seperti sekarang menulis isi cerita atau menulis suatu karya dengan bermutu?
Karena karya tulis lahir dari kegemaran seseorang membaca, tulisan adalah hasil pengejawantahan otak dia selama membaca berbagai tulisan, mah bagaimana kalau yang dia baca selama ini adalah sekedar judul artikel (karena males mengklik link akibat kuota minim, atau takut terjebak situs abal-abal pencari klik) , juga sekedar sharing atau copas tulisan di WA (aplikasi chatting) , yang belakangan booming mengalahkan BBM.

Sabtu, 26 Maret 2016

Ijasah atau belajar?

Ijasah atau belajar

Di Jaman digital seperti ini belajar tidak lagi tergantung dengan ruang dan waktu, bisa kapan saja dan bisa di mana saja. Ketika itu sudah terjadi maka apa masih diperlukan selembar ijasah?

Sementara banyak di luar sana orang mengejar ijasah dengan berbagai cara, bahkan sampai menghalalkan segala cara. Dari cara kuliah di hari libur sampai cara yang bisa dipidana dengan istilahnya "nembak" gelar/titel. Mungkin saja ijasahnya aspal atau dapat mencetak di percetakan. Tapi apakah bisa membuktikan kemampuannya ketika diuji.

Terutama ketika menghadapi ujian penerimaan pegawai perusahaan atau uji ketrampilan untuk suatu profesi tertentu misalnya mengelas atau menjahit. akan terlihat kalau ijasah kursusnya palsu atau belum layak lulus kalau ketika dites memegang alatnya saja masih canggung.

Memang banyak sih yang terampil bahkan mumpuni dari hasil autodidak atau belajar sendiri dari pengalaman selama menekuni pekerjaan. Tapi sekali lagi dunia kerja masih mensyaratkan selembar sertifikat atau ijasah untuk menjadi bukti atau syarat administratif bagi suatu profesi.

Jadi bagaimana? Jadilah pengusaha atau pebisnis untuk usaha sendiri, dengan membuka bengkel las anda tidak perlu melampirkan ijasah las, dengan membuka tailor atau konpeksi anda juga tidak perlu mempersiapkan ijasah atau selembar sertifikat. Dengan layanan prima dan hasil yang bermutu dan memuaskan pelanggan. Insyaallah usaha anda maju dan anda bisa sukses bahkan kaya seperti Mark Zukerberg pendiri Facebook atau Bill Gates pendiri Microsoft yang DropOut Dari Harvard University.

Jadi jangan menyerah, teruslah belajar.